24 Maret 2011

Propaganda Gengsi

Sadarkah anda bahwa selama ini banyak sekali propaganda yang diserukan di berbagai bidang yang mereka membungkusnya dengan istilah life style, gaya hidup atau peningkatan taraf hidup, bertahun tahun mereka membangun menciptakan kebutuhan kita, mengapa saya mengatakan bahwa mereka telah berhasil menciptakan kebutuhan, bukan memenuhi kebutuhan? Baiklah akan saya uraikan sedikit.

Sebuah kalimat sederhana yang sebelumnya harus kita sepakti dulu disini tentang definisi kebutuhan tidak penting, bahwa kebutuhan tidak penting adalah kebutuhan yang apabila kita telah berhasil memenuhinya, kita akan merasa bahwa kebutuhan itu tidak memberikan value added apapun dalam hidup kita alias tidak memberikan manfaat yang signiifikan dalam hidup kita, tidak menambah aset kita, dan tidak mengurangi nilai buruk sedikitpun dalam hidup kita kecuali hanya menambah gengsi yang bisa saya katakan bahwa jika anda telah menggunakan uang anda untuk membeli kata “gengsi” ini berarti anda telah masuk kedalam perangkap propaganda mereka. Namun jika setelah anda memenuhi kebutuhan itu dan aset anda tidak banyak berkurang dan anda masih memiliki banyak uang untuk disimpan atau diinvestasikan, maka kebutuhan itu bisa menjadi bukan tidak penting, kata sederhananya secara kasar, kalo lo miskin tapi maksa pengen gengsi, ga usah ikut ikutan orang kaya yang memang pasarnya pengusaha buat masuk kedalam kelas bergengsi.
Seorang yang dewasa dapat menggunakan uang mereka dengan bijaksana, lebih memperhitungkan masa depan dibanding nafsu, namun para penebar propaganda menelikung kata bijaksana ini dengan menggantinya dengan kata “pelit”, sungguh pintar sekali, padahal kata pelit dan bijaksana sangat berbeda, pelit adalah saat anak anda perlu makan namun anda tidak memberikannya, bijaksana adalah mampu membedakan kebutuhan dengan keinginan, mampu membuat perhitungan untuk menggunakan uangnya, bukan menggunakan uang tanpa perhitungan, dan mampu membuat prioritas, mana dulu yang harus dipenuhi, gengsi atau investasi? gaya hidup jet set atau pembangunan aset? Dan dalam menggunakan uang yang telah kita usahakan ini sebaiknya kita menjadi bijaksana.
Dalam piramida kebutuhan manusia, terdapat 5 tingkat kebutuhan manusia dan semakin ke puncak piramida kebutuhan itu akan semakin sedikit manusia yang bisa memperolehnya karena memerlukan sumberdaya yang mahal, dan bahwa semakin tinggi penghasilan manusia, dia akan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan itu, namun tidak sedikit juga manusia manusia yang memaksakan dirinya untuk dapat memenuhi kebutuhan di piramida tinggi, walaupun sumberdaya yang dia miliki tidak banyak, akhirnya dia akan melakukan banyak hal di luar kaidah hukum, norma dan lain sebagainya agar dia dapat memenuhi kebutuhan itu, atau tidak sedikit juga mereka yang memang dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan itu, namun harus mengorbankan sesuatu yang sebenarnya sangat penting, yaitu simpanan rekening tabungan atau aset dan investasi, ini yang sebenarnya lebih miris, karena pada akhirnya nanti mereka hanya akan menyesalinya dikemudian hari. Pertanyaannya adalah kenapa dia bisa begitu ingin memenuhi kebutuhan itu, jawabannya adalah karena mereka telah masuk kedalam propaganda penjual gengsi yang selama bertahun tahun memasukkan kebutuhan-kebutuhan tidak penting untuk harus dipenuhi dengan apapun caranya, ada sisi positif dari hal ini, karena dapat memacu manusia manusia untuk bekerja semakin keras dengan cara yang disepakati telah mendapat atribut halal, namun banyak juga yang akhirnya justru menimbulkan yang disebut dengan pelacuran, korupsi, bahkan sampai menimbulkan hutang yang jumlahnya dapat membelalakkan mata anda hanya karena ingin memenuhi kebutuhan piramida tingkat atas. Dan setelah berhasil menciptakan kebutuhan, apakah mereka serta merta memenuhinya? Tidak, mereka terus menciptakan kebutuhan kebutuhan kebutuhan sehingga anda melupakan yang disebut dengan investasi, tabungan dan pembangunan aset, begitu anda melupakan untuk berinvestasi, anda akan mulai tergoda untuk menggunakan sumberdaya anda untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan tidak penting itu.
Lalu bagaimana mereka menciptkaan kebutuhan tersebut?akan saya uraikan satu persatu.

1. Di bidang tempat ngopi
Anda pasti lumrah melihat tempat tempat minum kopi, yang iya, hanya kopi dan teman temannya kopi, namun dilengkapi dengan seperangkat alat musik, jaringan internet dan kursi empuk, namun anda akan merasakan sesuatu yang tidak lumrah saat melihat daftar harga yang dibanderol untuk secangkir kopinya, pernah saya menyaksikan sebuah liputan mengenai tempat minum kopi, seorang reporter mengatakan bahwa kopi yang disediakan di kafe itu sama seperti kopi pada umumnya, namun harganya sangat mahallllll, karena yang dijual disini adalah gengsi, artinya barang siapa yang telah mampu minum kopi sesering mungkin ditempat itu dan cabang-cabangnya diseluruh kota besar di indonesia, berarti anda telah masuk kedalam kalangan bergengsi, tanpa melihat latar belakang anda, apakah anda harus mengirit setelah ngopi disitu, apakah anda telah menyisihkan tabungan, apakah anda telah membangun aset, atau apakah anda telah menggunakan uang anda dengan lebih bijaksana sebelumnya, jadi saya katakan bahwa ini adalah propaganda penjual gengsi.
Titik propaganda: mereka menyerukan bahwa minum kopi dan nongkrong di tempat ini dapat membuat anda santai dan masuk ke dalam golongan orang bergengsi.
2. Di bidang tour dan travel
Saya pernah membaca liputan mengenai “ten places to visit before you get thirty” atau “ten Things to be done before you die” tapi saya lupa dimana, isinya adalah bahwa anda sebaiknya menggunakan uang uang anda dan waktu muda anda untuk mengunjungi tempat temapt tertentu yang pastinya untuk sampai disana anda harus mengeluarkan banyak sumberdaya, dan dari liputan itu tidak ada yang membahas untuk mengunjungi tempat suci, yerusalem atau mekah misalnya, dan dalam sepuluh hal yang harus dilakukan sebelum anda mati tidak ada yang membahas untuk menikah, atau berinvestasi, semua yang dipropagandakan oleh media itu hanya akan membuat anda menghabiskan uang dan waktu anda untuk hal yang tidak penting, mereka membuat seolah berwisata mengunjungi berbagai tempat itu adalah sebuah kewajiban di masa muda anda, padahal sebaiknya masa muda kita kita gunakan untuk beribadah, segera menikah dan memikirkan masa depan, karena kita tidak tahu kapan akan mati.
Titik propaganda: dengan sering mengunjungi berbagai tempat wisata anda akan merasakan kenikmatan dan jika anda belum pernah pergi ke tepat sini atau situ brati anda kuno
3. Di bidang teknologi
Banyak dibahas diberbagai forum tentang kelakuan anak abg yang dengan susah payah maksain pengen beli blackberry, padahal mereka ga butuh butuh amat, udah kayak bussinesman aja pake blackberry, banyak juga orang yang beli ferrari yang jalannya bisa kenceng banget tapi makenya dijakarta yang super macet dan banyak polisi tidur, kan ga efisien banget, tapi karena demi gengsi mereka harus melakukannya, namun jika melihat definisi di atas, jika emang mereka punya duit dan ga maksa belinya dan masih punya sisa banyak buat disimpen atau diinvestasikan ya sah sah aja, karena mereka memang pantas disebut kalangan bergengsi.
Titik propaganda: anda harus update dengan teknolgi terbaru perlu atau tidak, atau anda akan disebut gaptek.
4. Di bidang fashion
Nah kalo ini udah banyak banget korbannya yang terperangkap karena pengen dapet atribut gengsi, mereka, sebagian orang, saya katakan sebagian, ga semuanya, maksain nabung capek capek demi beli baju, sepatu tas, bermerk mahal demi mendapat kata gengsi, padahal jika uang itu diinvestasikan di bidang lain mungkin lebih bermanfaat, atau ditabung buat menikah atau beli aset, ini baru memberikan manfaat dalam hidup, sedangkan merk mahal tidak memberi manfaat apapun, namun justru memperkaya pengusaha kaya.
Titik propaganda: memakai baju murah akan membuat anda menjadi murahan.
5. Di bidang fistness center mahal
Gym seharusnya digunakan Cuma untuk mendapat kesehatan dan badan yang lebih sedap dipandang, bukan sebagai alat meningkatkan gengsi, banyak sekali jaman sekarang orang yang pergi nge-gym bukan mencari sehat atau otot, namun dengan alasan fasilitas lebih bagus, alat lebih lengkap yang padahal sebenarnya tidak dibutuhkan, mereka lebih memilih gym yang lebih mahal, padahal jika kita pintar pintar memanfaatkan keadaan dan waktu, tujuan kita ngegym juga bakalan tercapai juga, otot bagus, badan bugar, tanpa harus pergi ke gym mahal yang memang di sediakan pengusaha gym untuk menjual gengsi, kan ga efisien, itulah kenapa sekarang banyak perkataan bahwa gym bukan lagi sebagai sarana kesehatan, namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup metropolis, yang penting ngegym, masalah hasil belakangan, tapi bukan berarti gym mahal tidak bagus, mungkin dengan gym mahal jadi lebih termotivasi latihan, namun alangah baiknya kita tidak menjadikan tempat gym sebagai ajang gengsi, yang penting bukan dimana kita nge-gym, tapi gimana hasil dari nge-gym itu.
Titik propaganda: nge-gym di tempat murah menjadikan anda golongan orang murah dan tidak bergengsi.
6. Di bidang wisata kuliner
Propaganda yang sangat gencar, banyak media media yang membuat acara wisata kuliner. Mungkin memang bagus sebagai hiburan, namun tidak sedikit yang mereka menganggap serius bahwa mereka harus mencoba makanan as seen on tv itu, pertama sekali, mungkin uang yang dikeluarkan tidak banyak, lalu frekuensinya ditambah, akhirnya dalam sebulan bisa lebih dari 10 kali seseorang melakukan wisata kuliner, ini sangat tidak efisien, dan pemborosan, bukankah lebih baik makan buatan istri dirumah lebih sering, karena lebih bisa kita pantau apa saja yang dimasukkan dalam makanan itu, dan uang yang dipakai untuk membayar pajak 10%, service charge, bantuin bayar sewa pemilik rumah makan, bisa kita investasikan pada hal yang lebih memberikan manfaat, dan bukan berakhir dilambung dan usus besar.
Titik propaganda: belum pernah makan makanan ini dan itu, brati anda kuno.
Lalu bagaimanakah kita seharusnya menggunakan uang kita, tidak bolehkah kita memenuhi kebutuhan kebutuhan itu? Saya katakan 100% semua uang anda adalah keputusan anda untuk menggunakannya, namun alangkah baiknya jika anda sudah mampu memenuhi kebutuhan dasar, dan mampu menyisihkan sebagai investasi, barulah anda boleh untuk menggunakan sisa uang anda yang berlebih itu untuk kebutuhan kebutuhan tidak penting tersebut, dan kriteria untuk disebut mampu secara wajar untuk memenuhi kebutuhan akan gengsi adalah suatu keadaan yang apabila anda telah selesai menggunakan uang itu kemudian anda tidak lagi mengeluh masalah keuangan atau mengeluh kenapa tidak memiliki aset itu baru disebut wajar untuk memenuhi kebutuhan tingkat atas, dan manusia diberi akal untuk berfikir dan mengendalikan nafsu mereka, dan dengan kemampuan berfikir dasar pun anda seharusnya bisa menjawab pertanyaan, kenapa kok setelah bekerja sekian lama, tidak juga memiliki aset, jawabnya adalah karena uang uang anda telah anda gunakan untuk kebutuhan kebutuhan yang tidak penting tersebut diberbagai bidang, jadi bagi anda yang belum masuk ke dalam perangkap para penyebar propaganda gaya hidup, saya ucapkan selamat, bagi anda yang pernah masuk kedalam perangkap itu dan mampu menyelamatkan diri, saya ucapkan selamat, dan bagi anda yang masih ada dalam perangkap gaya hidup dan masih ingin lama dalam perangkap itu, saya ucapkan selamat juga deh.
Ah banyak omong nih yang nulis, kayak paling pinter ngatur duit aja!!!
Tulisan ini adalah sebuah bentuk keprihatinan saya akan semakin banyaknya orang yang termakan gengsi, lalu apakah saya tidak pernah termakan propaganda gengsi? Jawabnya adalah terkadang, untuk menghilangkan kejenuhan dan kebosanan dalam hidup, saya juga sesekali makan di restoran mahal, dan kadang menyesal karena setelah lidah saya dimanjakan saya lupa kenikmatan itu, saya juga senang beli baju, walaupun tidak bermerk mahal, saya juga ingin suatu hari pergi ke Aspen, tapi sekarang saya tidak mampu karena harga tiket pesawat sangat mahal, mending uangnya saya tabung, saya juga pernah minum kopi seharga 50ribu secangkir dan menurut saya itu tidak masuk akal, intinya saya bukan orang suci yang selalu memperhitungkan dengan bijaksana uang yang didapat, namun ada sebuah ceramah dari seorang imam besar “..Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat..”*
yang intinya adalah kurang lebih “kita tidak harus menjadi baik dulu untuk bisa menasehati orang agar menjadi baik”, jadi boleh donk saya mengajak orang agar lebih bijaksana menggunakan uangnya, walaupun kadang kadang saya juga pengen make duit saya buat dipake buat hal yang ga penting, tapi dikit aja, dan saya akan mulai dari diri saya dan keluarga saya dulu, sebaiknya pikir investasi dulu baru bersenang senang, itulah mengapa saya menikah muda, mending uangnya dipake banyak buat menafkahi yang Insya Alloh akan diperhitungkan secara positif di akherat daripada masa muda saya dihabiskan untuk hal yang tidak penting dan menjauhkan diri dari Alloh.
*ceramah Imam Hasan al Bashri rahimahullah
“Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati kalian, dan bukan berarti aku orang yang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian. Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku ti...dak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya.
Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat. Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan Allah ‘Azza wa Jalla, tidak ada yang mengajak untuk taat kepada-Nya, tidak pula melarang dari memaksiati-Nya.
Namun dengan berkumpulnya ulama dan kaum mukminin, sebagian memperingatkan kepada sebagian yang lain, niscaya hati-hati orang-orang yang bertakwa akan hidup dan mendapat peringatan dari kelalaian serta aman dari lupa dan kekhilafan. Maka terus meneruslah berada pada majelis-majelis dzikir (majelis ilmu), semoga Allah ‘Azza wa Jalla mengampuni kalian. Bisa jadi ada satu kata yang terdengar dan kata itu merendahkan diri kita namun sangat bermanfaat bagi kita. Bertaqwalah kalian semua kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim.”

dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar