27 Maret 2011

Uya memang kuya emang Reality Show menghibur yang bermutu?????

Pada saat tulisan ini dibuat, orang sedang ramai membicarakan sebuah ajang penganugerahan penghargaan kepada acara-acara yang dianggap bermutu dan disukai masyarakat, sepertinya 2 kata ini masih sangat bertolak belakang dan saling kontradiktif jika diterapkan diindonesia, mengingat sifat penjurian yang hanya bersumber dari poling, dimana pemenangnya bisa jadi tidak bermutu namun memiliki dapatan poling besar karena mungkin memang menghibur atau relasinya banyak bisa saja menang mengalahkan acara acara bermutu dan mendidik dan dibuat dengan sumberdaya yang tidak sedikit,

namun karena tidak banyak mendapat dukungan poling jadinya kalah.
Mari kita bahas mengenai acara reality show, saya sangat menyukai reality show, di indonesia saat ini banyak sekali acara reality show yang berkualitas, ada “jika aku menjadi” sebuah reality show yang menyajikan kisah hidup kaum miskin dalam menjalani profesinya yang “pinggiran” yang didampingi oleh seorang talent yang menceritakan keadaan dilapangan tentang pekerjaan para kaum miskin itu dan ini sangat mengharukan namun berkualitas, ada reality show yang sangat luar biasa bagus menurut saya namun sudah tidak lagi tayang, “para pemburu” dan “primitive runway” dua acara ini benar benar mengantarkan kita pada keindahan alam indonesia dengan segala drama manusianya ke depan layar kaca kita, saya yakin sumber daya yang dikeluarkan untuk membuat cara ini pasti tidak sedikit, acara reality show yang berkualitas lainnya menurut saya adalah “john pantau” yang memantau fenomena- fenomena yang terjadi disekitar kita dengan gaya ringan dan menghibur dan ini sangat informatif.
Reality show lain yang juga berkualitas adalah archipelago dan bedah rumah, tidak perlu saya ceritakan lagi mengenai acara ini. Namun ternyata yang mendapatkan penghargaan adalah reality show berkualitas lainnya, “uya emang kuya”, sebuah acara dimana pemainnya di hipnotis dan akan menceritakan seluruh aibnya, banyak yang mengira acara ini hoax atau para pemainnya dibayar dan tidak benar-benar dihipnotis karena melihat pemainnya dalam keadaan setengah tidur bisa breakdance atau goyang dangdut, teriak teriak, ngomong dengan intensitas tinggi, tertawa, bahkan tidak terlihat seperti mengantuk apalagi tertidur, kalo saya sih hanya menonton, tidak peduli mereka beneran dihipnotis atau tidak, kalau tidak beneran dihiptonis brati memang acting para pemainnya harus diacungi jempol karena bagus banget ngomong panjang lebar tanpa cut didepan umum. Terlepas dari semua kontroversi itu acara ini memang menghibur, letak hiburannya menurut saya adalah bukan pada kehebatan sang penghipnotis yang dapat menghipnotis banyak sekali pemain muda dengan sangat mudah sekali, letak hiburanya adalah pada kisah dan masalah para pemainnya yang sangat beragam dan kebanyakan adalah aib dan memalukan, kenapa ini menghibur? Sepertinya memang sudah menjadi sifat manusia untuk mau tauuuu aja urusan orang apalagi aib orang, inilah kenapa infotainment bisa menjamur dari pagi sampe sore di negeri ini. Semua aib dan urusan orang bisa menjadi hiburan yang memiliki pasar luar biasa luas di sini, terkadang saya juga terhibur sih nonton orang dihipnotis dan dia menceritakan ntah secara sadar atau tidak semua permasalahan hidupnya, tapi kalau saya ketemu sama uya kuya saya mau dihipnotis tapi dengan syarat harus dilakukan diruangan tertutup dan tidak ada kamera sama sekali, karena saya tidak mau urusan pribadi dan aib saya dieksploitasi di televisi nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar